GESCHA part1

 Namaku Gescha, memiliki tubuh indah yang menjadi impian semua wanita juga wajah yang terbilang cantik tidak membuat hidup yang kulalui berjalan dengan mudah. Bahagia? Sesuatu yang sulit untuk dijangkau. Mungkin beberapa orang akan mengira kesulitan tidak pernah datang menghampiri dan beberapa lainnya tak ada ubahnya.

 Dan apa yang kalian dengar tentang aku, semua benar. sebab aku tidak memiliki cukup waktu untuk menjelaskan siapa diriku. kalian boleh menilai aku semau kalian.

Berpasang pasang mata yang kerap menatap kearahku, lumrah terjadi. Berpasang pasang mata mesum hingga sampai pada panggilan yang berujung pada temu, hal biasa.

Yah..

Aku menjajakan diri demi mewujudkan kata bahagia. 

"Jika bahagia yang kau cari, temukan dalam hatimu, bukan diluar dirimu"

Justru aku mencari apa yang hatiku katakan hingga langkah kaki ini sampai pada profesi yang bergelimang kemewahan dan kenikmatan. Namun sesuatu, disudut hati terdalam seperti tersedak batu kecil yang keras. Mengganjal. Sesak.

Malam itu, kusediakan waktu bertemu dalam cumbu. Temaram lampu manambah syahdu.  Kupejam mata, merengkuh cinta yang ia tawarkan.

Dialah Pras, lelaki berhidung bangir dengan kulit sawo matang menggoda. Pria tempatku menjatuhkan hati dari semua pria-pria yang pernah singgah dalam hidupku.

Tidak saja tampan, bak Darius Sinatria, aktor blasteran yang sering wara-wiri di televisi. Penerimaannya akan diri ini yang akhirnya membuatku tak mampu menolak lamarannya.

Pernikahan digelar. Tak mewah tapi meriah. Tak banyak tamu, hanya beberapa teman dekat dan tentunya tanpa restu kedua orang tua kami. Sebagai perempuan yang mampu memiliki lelakinya adalah wajar merasa beruntung dan bahagia. Sialnya, aku tak memiliki Pras seutuhnya. Tidak dirinya, hidupnya bahkan hatinya. Anjing... anjing teriakku memaki semesta namun tetap kutelan pil pahit itu.