HARI ISTIMEWA DI BULAN NOVEMBER

 Hari ini ada sesuatu mau kuungkapkan. Mungkin beberapa fakta tentang bulan November versi diriku. Fakta yang entah kebetulan atau bagaimana. Tapi menurutku unik dengan sedikit rumit.

Bulan November diawali dengan adegan basah - basahan. Yah, kata orang kan bulan ber - ber ember karena konon sering hujan. Tapi saranku jangan percaya pada apa atau siapa pun ( apalagi terlalu percaya  sama janji janji manis yang ternyata palsu, wkkwkwk...)

Oh iya, sebagai informasi tambahan, hari ini cukup cerah. Betul, tadi memang cerah. Meski sebentar lalu hujan hingga di penghujan hari. Awalnya, kupikir hujannya singgah hanya sebentar ternyata lama hingga larut malam. Kupikir juga hanya menyapaku tapi ternyata mengantar kantuk dalam tidurku. 

Sebentar...

Tetap saja kantuk tak kunjung mengatupkan kelopak mata yang mati matian kujaga agar tidak menciptakan mata panda. Sebab kutemukan diri dalam gelisah menyambut malam. Malam malam kedepan diawal tahun depan.

Bukan. Bukan perihal ritual "kapan kawin ?" apalagi perkara pesangon yang kebanyakan tidak diimpikan banyak orang dimasa masa kini. Pada tau kan isu yang digaungkan seakan fakta nyata yang menakutkan. Bagaimana tidak, bahkan orang nomor satu di negri ini pun telah mewanti wanti bahaya dari "RESESI"

Sebagai kaum terpilih menjadi Sandwich Generation, agak gimana gitu kan mencerna realita yang sudah menggebu rasa takutnya. Antara harus menyeimbangkan dana darurat yang semakin darurat dengan bagaimana harus mencari side hustle di tengah jam kerja yang aduhai.

Dan...

Kepada seluruh mahluk di muka bumi, kuucapkan... semangat yah. Semoga semangat dan perjuangan terpatri dalam sanubari. Jangan memenjarakan dirimu dalam lingkaran yang kau buat sendiri. Zona nyaman tak begitu nyaman bagi jiwa yang dihadang kebangkrutan ekonomi dunia. Kau adalah pejuang. Aku juga. Mari berpetualang. hahahahah

Tiba - tiba aja aku teringat kampung halaman. Ketika kesusahan datang akibat Resesi, semoga tidak menyerang pedesaan. Tapi itu mustahil. Lagi - Lagi manusia diingatkan pada tempat tinggalnya. Jangan lupa, dibumi kita memang berkuasa atasnya. Tapi bukan anarkis. Kita hanya berkuasa untuk memelihara. Memelihara bumi sama artinya dengan memelihara kehidupan. Jika ingin hidup, mari jaga bumi. ( Loh... lalu bagaimana dengan Tuhan? tolong ya, kita lagi bahas resesi malah lari ke bumi )

Sebagai manusia yang telah merasakan gas, beras, minyak dan token listrik habis bersamaan, aku merasa telah punya pengalaman untuk menghadapi awal tahun. Setidaknya aku telah belajar banyak hal dalam berhemat. Menyisihkan gaji untuk dana darurat dan memangkas pengeluaran atas dasar keinginan dengan tetap memenuhi kebutuhan pokok. Dan tentunya buat yang punya utang jangan lupa bayar ya. Kalau dimudahkan ketika susah, ingat tidak boleh menyusahkan orang yang telah melepaskanmu dari kesusahan.

Sekian, semoga aku lekas kaya. Amin heheheheh